Panduan Penerapan New Normal di Lingkungan Sekolah
Pandemi Covid-19 yang melanda semua negara di
dunia termasuk di Indonesia belum menemukan titik terang dan tidak ada
kepastian kapan berakhirnya hingga saat ini. Jika memang diharuskan adanya
kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran di kelas yang mengharuskan
antara guru dan murid melakukan tatap muka secara langsung, maka perlu diatur
sebuah regulasi atau protokol untuk memberikan keamanan dari ancaman Covid-19.
Banyak para pakar yang memberikan masukan
serta saran pada pemerintah untuk mulai mempersiapkan dan merancang konsep
untuk pelaksanaan pola hidup baru atau dikenal dengan istilah new normal di
berbagai sektor, tidak lupa juga untuk mensosialisasikannya, Mengingat pandemi
Covid-19 ini diperkirakan akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sektor-sektor tersebut meliputi sektor
keagamaan, pariwisata, industri, dan tentunya sektor pendidikan. Dalam proses
penerapan protokol di era new normal pada sektor pendidikan tentunya harus dipersiapkan
dengan matang dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi celah
bagi penyebaran virus korona di ranah pendidikan.
Pelaksanaan new normal di lingkungan
pendidikan baru dapat dilaksanakan apabila segala perangkat dan prosedur skrining
telah terpenuhi dan benar-benar dalam keadaan siap. Jika belum dilakukan
skrining maka akan sangat berbahaya dan berpotensi untuk menjadi klaster baru
penyebaran virus korona, hal itu tentunya sangat tidak dianjurkan. Potensi
penularan virus korona bisa terjadi pada siapa pun tanpa mengenal batasan usia,
baik orang dewasa maupun anak-anak. Yang mana ketika terjangkit virus ini
risiko terburuknya adalah dapat menyebabkan kematian. Itulah mengapa pola
perilaku baru yang diterapkan disekolah haruslah benar-benar teliti dan cermat
dala penerapannya.
Panduan Penerapan New Normal di Lingkungan
Sekolah
1. Proses skrining kesehatan bagi guru dan
pegawai sekolah
Pegawai yang bekerja di sekolah yang memiliki
penyakit seperti penyakit jantung, paru, pembuluh darah, diabetes, obesitas,
kanker, kehamilan, sistem imun yang lemah, sangat tidak disarankan untuk
melakukan aktivitas tatap muka langsung di sekolah karena akan sangat berbahaya
dan beresiko. Maka diadakan opsi untuk bekerja dari rumah atau Work from
Home (WFH).
2. Melakukan tes Covid-19
Tes dapat dilakukan dengan rapid test tapi
sangat disarankan untuk diakukan test menggunakan metode RT-PCR sesuai standar
WHO. Jika mengalami keterbatasan pada faktor biaya maka test bisa dilakukan
oleh beberapa pegawai saja sebagai sampel dengan jumlah sampel kurang dari 30.
3. Mengatur waktu kegiatan belajar mengajar
Waktu kegiatan belajar mengajar perlu diatur
dengan baik untuk memilih waktu-waktu yang jauh dari lalu lintas keramaian dan
durasi kegiatan belajar dikurangi dari durasi normal. Adakan sistem
pembelajaran bergelombang agar murid-murid tidak belajar dalam satu waktu
secara bersamaan secara bertumpuk.
4. Menjaga Jarak dan Tidak Berkumpul
Antara pengajar dan murid harus menjaga jarak
aman dalam proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka langusng,
begitupun antara murid yang satu dengan yang lainnya. Jangan melakukan
aktivitas berkumpul di satu tempat secara bersamaan tanpa menjaga jarak satu
sama lain. Pengantar dan penjemput siswa tidak diperkenankan menunggu atau
berkumpul di luar lingkungan sekolah.Hanya berhenti, turunkan, atau jemput
kemudian pergi tinggalkan sekolah.
5. Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan kelas, bangku-bangku,
meja-meja, gagang pintu, dan semua benda-benda yang berpotensi terkena kontak
dengan orang-orang dilingkungan sekolah dengan menyemprotkan disinfektan secara
berkala dan teratur.
6. Penerapan aturan baru di sekolah
Sebuah aturan baru perlu di buat di lingkungan
sekolah yang relevan dan selaran dengan protokol new normal dalam upaya
pencegahan penularan Covid-19. Seperti adanya pembentukan aturan wajib
menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, membawa bekal makanan sendiri
dari rumah, dan aturan-aturan lainnya yang mendukung upaya pencegahan penularan
virus korona di lingkungan pendidikan.
0 Response to "Panduan Penerapan New Normal di Lingkungan Sekolah"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak sesuai isi dari artikel yang telah anda baca di blog ini.