Memahami Pengertian Lebih Dalam mengenai New Normal
Kehidupan manusia di seluruh dunia berubah. Perubahan ini
akibat virus covid-19 yang memaksa kondisi baru. Dalam hal ini, secara global
kehidupan sosial tercipta suatu tatanan baru. Kehidupan manusia di mana pun
memasuki ruang bernama Normal Baru. Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana
gambaran normal baru itu terbentuk. Suatu kondisi dan/atau kebiasaan sosial
masyarakat atau perilaku individu yang muncul setelah covid-19 selesai.
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul istilah baru,
normal baru. Istilah ini seketika memunculkan perdebatan. Apa pengertian dari
Normal Baru? Lalu, bagaimana Normal Baru ini tercipta. Pertanyaan-pertanyaan
ini terus saja mengisi ruang-ruang diskusi. Kebanyakan pembicara Normal Baru
hanya menyebutkan situasi yang terjadi akibat perilaku manusia yang berubah.
Akan tetapi, masih sedikit yang membahas awal mula, tahapan dan pengertian
Normal Baru.
Kembali kepada istilah Normal Lama dan Baru. Dosen
Politik Universitas Gajah Mada Sigit Pamungkas menerangkan, Normal Baru adalah
suatu cara hidup baru atau cara baru dalam menjalankan aktivitas hidup ditengah
pandemi covid-19 yang belum selesai. Sigit menerangkan, Normal Baru dibutuhkan
untuk menyelesaikan masalah kehidupan selama Covid-19.
Normal Baru ini sebagai alternatif sebagai dasar
kebijakan nasional untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Karena, konsumsi
masyarakat berhubungan dan kegiatan produksi dan distribusi. Selain itu, dia
menjelaskan, kondisi sosial juga membutuhkan interaksi. Juga, kegiatan
keagamaan yang tidak mungkin terus-menerus mengurung penganutnya dalam ruang
daring (online).
Siapapun yang memulai kata Normal Baru ini, jelas ada
benang merah kesepahaman. Normal Baru, secara umum disepakati tanpa sadar,
yakni menerangkan suatu kondisi yang terbentuk akibat lamanya kehidupan sosial
masyarakat selama Covid-19. Waktu lama disini berarti cukup untuk menyamakan
pendapat terkait waktu.
Kasus Covid-19 di Indonesia saja sudah lebih dari
hitungan bulan. Kalau dihubungkan dengan kasus di Wuhan. Waktu yang membentuk
prilaku baru ini bahkan sudah melebihi dari enam bulan. Sehingga, kebiasaan itu
menjadi kebiasaan baru yang akan melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa penelitian menjelaskan, suatu kebiasaan yang
terusmenerus dilakukan akan menjadi kebiasaan baru. Untuk hal ini, hampir semua
peneliti sosial duduk dalam pendapat yang sama. Perbedaannya terletak berapa
lama kebiasaan baru itu terbentuk.
Normal Baru, secara umum disepakati tanpa sadar, yakni
menerangkan suatu kondisi yang terbentuk akibat lamanya kehidupan sosial
masyarakat selama Covid-19. Waktu lama disini berarti cukup untuk menyamakan
pendapat terkait waktu.
Sekurang-kurangnya, secara teori dan teknis, Normal Baru
kita antara lain enggan bersalaman atau berjabat tangan. Muncul kebiasaan baru
dalam Corona yang menggunakan siku sebagai pengganti telapak tangan. Contoh
lain, kebiasaan memakai masker. Himbauan, anjuran, bahkan perintah memakai
masker di laut rumah sudah menjadi kebiasaan baru. Begitu juga kebiasaan mencuci
tangan dan jaga jarak.
Pembahasan yang mengurai kata Normal Baru ini menjadi
layak untuk dikemukakan. Apalagi, istilah Normal Baru dan Lama akan mendapatkan
posisi cukup banyak di ruang diskusi dan pemberitaan. Terlebih lagi, Normal
Baru akan dipakai secara umum saat dan setelah masa pandemik.
Bila kita mencoba penelurusan lebih mendalam, banyak
pakar yang akan menjelaskan teori dan tahapan Normal Baru. Dengan begitu, ruang
ilmu pengetahuan akan menambah perbendaharaan kata ilmiahnya. Namun, kita masih
membutuhkan pengertian yang sama tentang Normal Baru dan Normal Lama.
Jadi sebagai tawaran sementara, Normal Baru dapat
diartikan suatu kondisi dan/atau kebiasaan sosial masyarakat atau perilaku
individu yang muncul setelah covid-19 selesai. Seperti Normal Baru, Normal Lama
adalah kondisi sosial masyarakat sebelum pandemi covid-19. Semoga normal baru
ini tidak membuat masyarakat sosial menjadi kelompok baru yang kehilangan
sosialnya yang lama.
0 Response to "Memahami Pengertian Lebih Dalam mengenai New Normal"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak sesuai isi dari artikel yang telah anda baca di blog ini.