Peluang Menjadi Master Chef dan Cara Memulai Bisnisnya
(image source : pinterest.com)
Dikesempatan kali ini, sesuai
janji saya untuk kawan – kawan semua agar bisa sukses menjadi seorang pebisnis,
lakukanlah penggalian informasi dan wawasan sebanyak mungkin yang bisa kita
dapat dari berbagai sumber terpercaya.
Nah, untuk itu, agar tidak susah
dalam
memilih dan memilah informasi, saya sudah siapkan materi tentang Menjadi
Seorang Master Chef.
Really?
Master Chef?
Bisa!
(image source : pinterest.com)
Itu semua bergantung di kawan
semuanya.
Saya akan mulai menjelaskan dari
mana kita mulai untuk menjadi seorang Chef.
Apakah kawan semua suka melakukan
hal ini di rumah? Makan?
Ya pasti dong,
Lalu?
Masak?
Itu juga suka,
Membandingkan masakan yang kawan
semua buat dengan masakan dari restoran?
Makanannya sama, tapi kawan di
rumah sengaja membeli makanan yang sama di restoran kemudian membandingkannya.
Mulai dari, rasanya, tampilannya,
pemilihan bahan masakan, racikannya, cara memasaknya dan hal lain yang
menyebabkan adanya perbedaan dari masakan yang sama itu.
Pernah sampai sejauh itu?
Untuk yang ingin menjadi chef
maka mulai lakukan itu.
Usahakan untuk melakukan hal
tersebut dibandingkan dengan restoran yang memiliki lisensi, yang mana restoran
itu sudah memiliki ciri khas makanan/ masakannya.
Just do it.
Hal ini akan membuat kawan semua
bisa meraih ilmu pertama untuk menjadi seorang chef.
Oke, saya harus bisa, tanamakan
itu.
Tapi, saya gak bisa masak namun
saya bertekad ingin menjadi seorang chef.
Baiklah, langkah yang harus
ditempuh lumayan panjang, akan tetapi jika tekad mu sangatlah kuat, maka bisa
diusahakan untuk menjadi seorang chef.
Sama halnya seperti dokter,
Tidak semena – mena langsung
mnejadi dokter.
Iya, kan?
Wah, sudah bisa dibayangkan tuh
sulitnya gimana, biaya akan berapa, waktu yang dihabiskan akan sampai kapan.
Pusing kan?
Jangan pusing, karena bila tekad
sudah di depan dada dan hiduplah seperti akan mati esok dan raihlah tekadmu
menjadi seorang chef, maka lakukanlah hal itu, tempuh walau harus pergi belayar
ke Itali, atau pun ke Perancis.
Bisa?
Agar memudahkan, saya buatkan
point – point untuk menjadi seorang chef dan menempuh perjalanan menjadi seorang
master chef.
Yang pertama,
Raih dulu komitmen dan bulatkan
tekad agar bisa memutuskan untuk Menjadi Seorang Chef.
Komitmen - Memutuskan Menjadi
Seorang Chef
Kawan semua yang berjiwa muda,
yang sekarang masih duduk di bangku SMA atau SMK mulailah untuk mencari
pengalaman pekerjaan di restoran.
Menjadi Chef?
Tentu tidak,
Tunggu dulu.
Lakukanlah hal ini, hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengenali situasi dan kondisi di dapur chef.
Bisa melamar untuk menjadi tukang
cuci piring. Jangan malu, jangan gengsi.
Agar berhasil, kenali situasi dan
kondisi dapur chef.
Selalu perhatikan ada apa saja
yang ada di dapur chef.
Perhatikan tata letaknya, peralatan
yang harus selalu steril, meja bahan makanan, meja alat – alat memasak. Dan begitu
pula dengan bagian – bagian pekerjaan yang dilakukan oleh masing – masing kru
chef yang ada di dapur. Karena kawan semua misalnya memulai mengenal ilmu
memasak dan memulainya dari hanya menjadi pencuci piring dan peralatan masak.
Maka hal yang bisa dimanfaatkan
lainnya selain yang sudah saya sebutkan di atas, adalah memiliki waktu luang
untuk melihat chef memasak.
Iya?
Betulkan?
Yang pernah memiliki pengalaman
seperti di atas sini siapa?
Ayo,,
Gak apa – apa,
Perhatikan bagaimana chef
memasak, mulai dari menyiapkan peralatan, menyiapkan bahan makanan, memilih
bahan pilihan, dan tentunya yang harus kawan semua ambil adalah, bagaimana
teknik yang dilakukan saat chef memasak.
Mulai menctat, mulai merekam
semua kegiatan chef saat memasak.
Dan jangan lupa, slalu ada budaya
yang diterapkan di dapur chef, ikuti dan pelajari bagaimana budaya saat ada di
dapur chef.
Mengapa?
Karena hal ini akan membuat kamu
lebih menghargai apa yang harus diterapkan dan nilai apa saja yang harus dijaga
saat berada di dapur chef. Oke?
Saatnya pulang ke rumah dan
lakukanlah hal serupa layaknya chef di dapur restoran tempatmu bekerja atau
magang saja jadi tukang pencuci piring.
Lalu, mulai siapkan peralatan
masak yang ada d rumah.
Berlatih menjalankan usaha
restoran layaknya di dapur chef hasil dari kawan semua pelajari.
Mulai untuk berlatih memasak. Gunakan
barang seadanya, namun teknik dan perlakuan terhadap bahan masakan juga
komposisi bahan masakan lakukan dengan sama.
Ini adalah praktek di rumah,
kawan semua bekerja atau magang hanya sebagai tukang cuci piring, tapi di rumah
kawan semua ibaratkanlah menjadi seorang chef.
Gila aja?
Siapa yang gila?
Just do it!
Mulai memasak agar bisa menjadi
chef adalah pintu masuk utama agar menjadi seorang chef.
Hal ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Karena berlatih memasak akan membuat kawan semua terbiasa memegang pisau dan peralatan dapur lainnya.
Gar tidak membosankan, lakukan
hal ini.
Saat praktek memasak, adakalahnya
kita bosan.
Hemh... saya juga sih begitu
awalnya.
Nah, agar tidak cepat bosan, maka
yang harus dilakukanlah adalah memulai memasak dengan pilihan masakan
kesukaanmu.
Pelajarilah segala sesuatu
tentang makanan yang Kawan semua sukai.
Ingat nih,
Yang lebih penting lagi,
pelajarilah berbagai makanan di mana orang lain bersedia untuk membayarnya.
Paham?
Jadi begini,
Mulailah untuk, memahamilah
istilah-istilah dalam makanan seperti organik, free range, kosher, atau Kobe.
Berlatih memasak di rumah yang
sedang kawan semua lakukan saat ini diharapkan agar bisa merasakan bagaimana
cara memasak yang cocok dengan passion kawan – kawan.
Jadi, Maksudnya seperti ini,
Apakah Kawan semua memasak dengan caranya
sendiri, atau menerikan cara memasak chef yang ada di resto saat magang?
Baiknya sih, menjadi diri
sendiri.
Nah, kemudian, ada beberapa tipe
hidangan makanan, dimana passion kawan – kawan ini berada.
Apakah Kawan semua lebih senang
membuat makanan penutup daripada makanan utama?
Minat Kawan semua akan menentukan
di mana Kawan semua mencari pendidikan dan pengalaman di masa depan.
Berlatihlah memasak untuk orang
sekitar kawan semua, mulai untuk orang tua, teman, tetangga, atau pacar
barangkali.
Nah, dari sanalah ambil
kesempatan untuk diberikan orang yang dibuatkan makanan untuk kita penilaian,
biarkan mereka menilai makanan kita.
Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan mental kita dikemudian hari saat makanan kita kurang disukai oleh
pelanggan, misalnya.
Nah, hal ini bukan sesuatu hal
yang tidak ada artinya, kenapa?
Hal ini melatih kita untuk bisa
menerima apapun penilaian dari siapa pun itu.
Menumbuhkan hasrat di bidang
kuliner.
Kawan semua yang bertekad menjadi
chef sepertinya akan gagal ketika tidak memulai untuk memiliki hasrat di bidang
kuliner.
Maksudnya?
Bagaimana kawan semua ini memulai
memasak, apabila dalam mencicipi makanan saja kawan semua sudah ogah atau
bahkan mencibirnya.
Auto gagal kalau menurut saya.
Jadi,
Fokuslah pada tekad tadi,
tumbuhkan hasrat kulinernya, karena sayang sekali kalau kawan disini sudah merelakan
waktunya untuk berlatih menjadi chef dan magang di resto atau dapur chef hanya
menjadi seorang pencuci piring lalu berhenti karena tidak adanya rasa suka terhadap
makanan, ya sudahlah...
Ayok, caranya mudah,
Makanan yang aneh pun tidak akan
sampai membunuh kawan – kawan kok.
Nah, agar mulai yakin dan
meningkatkan rasa cinta hasrat terhadap kuliber maka, mulailah mengulas atau
melakukan peninjauan tentang restoran, majalah memasak, profil para head cook
dan chef, dan literatur lain yang berhubungan dengan ilmu kuliner.
Bisa kan?
Pahamilah secara mendalam tentang
bidang kuliner yang menurut kawan semua menarik. Sumber-sumber pengetahuan
memasak yang bagus misalnya adalah buku-buku seperti Kitchen Confidential karya
Anthony Bourdain, The Professional Chef terbitan Culinary Institute of America,
dan Becoming a Chef karya Dorenburg and Page.
Tekad menjadi chef oke, berani
berlatih sampai rela magang jadi tukang cuci piring juga ok, mulai meningkatkan
hasrat kekulinerannya ok, lalu mulailah untuk hal ini,
Mempelajari Ilmu Kuliner,
Seperti halnya sekolah dan
mendapatkan ilmu dari belajar, maka kawan semua harus disiapkan untuk mendaftar
pada sebuah program ilmu kuliner. Masuk ke sekolah memasak memang bukan prasyarat
untuk menjadi seorang chef, ingat loh? Saat sudah masuk bayangan kawan semua
sudah langsung menjadi chef. Enggak! Bukan begitu.
Ingat, cara ini dapat memberikan
manfaat ketika Kawan semua direkrut oleh restoran yang bagus. Artinya, sekolah
tempat kamu daftar akan mereferensikan kamu sebagai chef di tempat yang
dianggap cocok untuk kawan – kawan.
Nah, kemungkinan lain setelah
mempelajari ilmu kuliner makan kawan semua berkesempatan memiliki restoran
sendiri, carilah program yang menawarkan kelas bisnis, manajemen, sumber daya
manusia, dan bidang-bidang pengetahuan lain yang penting.
Jadilah, dan siaplah membangun
restoran sendiri.
Saat kawan sudah memiliki
keahlian chef, maka kawan semua sudah saatnya untuk meraih sertifikat sebagai
chef di bidang kuliner.
Agar wawasannya semakin jauh,
maka carilah kesempatan seperti meraih sertifikat dari American Culinary
Federation (ACF) yang menawarkan sertifikat umum juga sertifikat di
bidang-bidang khusus seperti pembuatan pastry. Sertifikat dari ACF akan
membantu membedakan Kawan semua dari kandidat lain untuk mendapatkan pekerjaan
yang sama.
Wah... luar biasa bukan?
Setelah kawan semua berhasil,
maka, tebalnya ilmu dan pengalaman akan membuat kawan semua semakin percaya
diri dalam melamar pekerjaan ke tempat atau restoran berbintang.
Sesuaikan saja dengan kemampuan
diri sendiri untuk bisa diterapkan atau mengikuti passion suatu restoran.
Biar tidak tanggung – tanggung nih,
jika memungkinkan, kawan semua disini bisa menggunakan beberapa koneksi yang
telah Kawan semua miliki saat belajar di sekolah kuliner dan magang saat itu.
Di Eropa, proses wawancara
meliputi tes bekerja di restoran selama sehari. Kawan semua bisa melihat apa
yang staf restoran kerjakan, mereka melihat apa yang bisa Kawan semua kerjakan,
dan jika sesuai, Kawan semua akan diterima.
Sebagai tambahan,
Orang yang memiliki gelar di
bidang ilmu kuliner biasanya bahkan mulai dengan pekerjaan sederhana seperti
mengupas kentang, mengolah daging, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang melelahkan
secara fisik dan memerlukan waktu untuk berdiri berjam-jam tanpa istirahat.
Orang yang melakukan pekerjaan
sederhana dengan baik akan dipromosikan menjadi garde manager dan bertugas
untuk menyiapkan makanan pembuka, sup, dan makanan dingin.
Langkah selanjutnya adalah
menjadi line cook yang bekerja secara langsung dengan makanan-makanan utama.
Karyawan yang berbakat
dipromosikan menjadi sous chef, yaitu wakil dari head chef.
Posisi teratas adalah executive
chef, yang mengatur seluruh dapur dan kadang-kadang memiliki restoran sendiri.
Level ini dicapai setelah bertahun-tahun bekerja keras.
Selalu berada di posisi teratas.
Ketika Kawan semua sedang menaiki
tangga kesuksesan, ikutilah tren terkini di bidang makanan.
Jangan bosan untuk, mengunjungi restoran-restoran
yang sangat baik, berkenalanlah dengan orang-orang di bidang itu, dan asahlah
kemampuan kuliner Kawan semua.
Saat itu juga mulailah berpikir
kreatif dan memiliki tujuan untuk mengetahui apa yang menjamin keberhasilan
sebuah restoran.
Jika waktunya tiba, Kawan semua
akan dipromosikan menjadi executive chef atau Kawan semua akan memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola restoran sendiri.
Tips
Makanlah sampai keluar negri!
Memasak di restoran tidak seperti
memasak di rumah. Ada banyak informasi dan ide yang baik tentang menu yang bisa
ditemui di restoran.
Bersikap baiklah pada setiap
orang di dapur. Staf pencuci piring ( karena hal ini akan mengingatkan mu saat
magang) dan tamu yang Kawan semua temui hari ini mungkin akan membuka restoran
fusion baru suatu hari nanti.
Carilah program kuliner di
perguruan tinggi di luar negri. Banyak sekolah memasak yang menawarkan kelas
malam, program sertifikasi, dan gelar kesarjanaan penuh di bidang kuliner.
Menjadi Seorang Chef, dan saat
ini katakanlah kawan semua sudah menjadi seorang chef. Maka, janganlah sampai
lupa sebenerya apa itu chef?
Sebenarnya kata Chef diambil dari
bahasa Perancis, yang dalam Bahasa Inggris artinya adalah Chief atau leader,
dalam bahasa Indonesia pimpinan.
Jadi, tidak setiap Chef adalah Kepala Juru Masak.
Sebagai contoh adalah Chef de
Police, artinya adalah Kepala Polisi.
Contoh lainnya adalah Chef de
Beuro atau Kepala Biro dalam Bahasa Indonesia.
Dengan demikian, bisa dikatakan
setiap pimpinan di Perancis, ya, namanya Chef, tergantung bidang dan profesi
apa yang di gelutinya.
Kalau Kepala Juru Masak? Kepala
Juru Masak adalah Chef de Cuisine atau Chef de Patisserie untuk Chef Pastri.
Di dapur pun ada yang namanya
Chef de Partie (CDP) atau Kepala Bagian, tergantung dapur yang ia pimpin. CDP
ini juga bukan hanya di dapur, bisa juga dia adalah Kepala Bagian yang lain.
Mengapa Perancis?
Lantas, kenapa namanya harus
Chef, dan bukan Chief?
Kenapa yang digunakan adalah
istilah bahasa Perancis.
Jawabannya sederhana, karena
Perancis merupakan kiblat kuliner dunia.
Negara ini punya sejarah panjang
dalam hal kulinari, lebih dari 500 tahun.
Perancis adalah negara pertama
yang menyebarkan para Chef-nya, baik dengan sengaja maupun tidak. Di samping
itu, terminolgi di dapur kebanyakan juga menggunakan Bahasa Perancis sebagai
pengantar.
Misalnya brunois (baca: brunoas,
yang artinya potongan sayuran kotak-kotak kecil dengan ukuran 2 mm x 2 mm x 2
mm), Mire Poix (kumpulan sayur-mayur tertentu yang fungsinya sebagai aroma
dalam pembuatan masakan), atau Bouquet Garny (kumpulan rempah-rempah yang
diikat atau dibungkus dengan kain, untuk cita rasa).
Sebenarnya hidangan Perancis pun
telah pula terpengaruh oleh negara dan bangsa lainnya, dan yang paling kental
adalah dari Italia.
Menurut sejarah, pada abad 15-16
seorang puteri bangsawan dari Florence, Itali, menikah dengan Raja Henri dari
Perancis. Puteri inilah yang membawa dan memperkenalkan teknik masak dari
Italia ke Perancis.
Di samping itu, kulinari Perancis
juga ikut mendapat pengaruh dari negara-negara yang di taklukkannya.
Menurut Amy B Trubek, seorang
mahasiswi dari Universitas Pensylvania Amerika Serikat dalam tesisnya untuk
mendapat gelar Doktor, Perancis sudah mulai membuat dan menyebarkan buku dan
teknik-teknik memasak sejak beberapa abad yang lalu. Makanya tak heran jika
pamornya di dunia kuliner sudah sangat kuat. Perancis juga melakukan
pendokumentasian yang bagus. Dan yang paling penting adalah dukungan penuh dari
Pemerintah Perancis.
Hingga kini, belum ada negara
lain yang mampu menyaingi Perancis sebagai ‘kiblat’ kuliner. Dengan menguasai
teknik pengolahan makanan Perancis, akan lebih mudah bagi seorang calon juru
masak untuk mengolah hidangan dari negara lain.
China, Perancis-nya Asia
Jika kita bicara dalam lingkup
lebih kecil, di Asia, Chinalah jawaranya. Diakui oleh beberapa ahli dalam buku
Professional Chef yang diterbitkan olah Culinary Institute of America (CIA),
Cina adalah satu-satunya negara yang variasi masakan dan makanannya bisa menyaingi
Perancis. Lalu, kenapa bukan China yang menjadi kiblat masakan dunia?
Seperti kita ketahui Cina adalah
negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat tua, tapi sayangnya kuliner Cina
hanya berkembang di kalangan istana, bisa dibilang tidak keluar dari tembok-tembok
istana.
Dan, kalaupun kulinernya keluar
dari area Cinapun, hanya sebatas makanan kelas bawahnya saja. Makanan kelas
atas tetap hanya menjadi ’rahasia’ para keluarga kerajaan dan bangsawan saja.
Untuk level Asia Tenggara, pusat kuliner saat ini
adalah Singapura, negara kecil yang letaknya tidak jauh dari negara kita.
Hal ini bisa terjadi karena
dukungan yang kuat dari pemerintah Singapura yang menyadari bahwa mereka tidak
punya apa-apa untuk dijual, tapi mereka punya kemauan yang kuat.
Mereka juga menyadari minimnya
sumber daya alam sehingga diperkuatlah sumber daya manusianya. Dan tentunya,
hal ini tidak dapat dilakukan dalam semalam. Bagaimana Indonesia? Masih
tertinggal, walaupun pada saat ini pengembangan masakan dan makanan Indonesia
cukup menggembirakan.
Apa lagi setelah salah satu
televisi swasta menayangkan acara Allez Cuisine, baru terbukalah mata orang
awam bahwa Chef bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan.
Terbukalah kenyataan bahwa
bekerja di dapur bukan monopoli wanita, seperti yang selama ini terjadi di
sebagian besar dapur rumah tangga masyarakat.
Indonesia masih harus bekerja
keras, dukungan pemerintah adalah mutlak. Masih banyak orang Indonesia yang
bersikeras mengejar gelar sarjana, baik itu S1, S2 hingga S3.
Pekerjaan yang membutuhkan
ketrampilan masih dipkawan semuang sebelah mata, walaupun mulai beberapa tahun yang
lalu sudah banyak berubah.
Sebagai contoh, peminat kulinari
di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, sudah mulai ada peningkatan secara
signifikan terhadap mata kuliah Pengolahan Makanan (Food Production).
Dan, sekolah tinggi ini juga
mempunya sebuah klub memasak yaitu TCC atau Trisakti Culinary Club yang para
anggotanya adalah para mahasiswa STP Trisakti yang mempunyai minat di bidang
Kulinari.
Bagaimana seseorang bisa disebut
sebagai seorang Chef?
Pertanyaan ini cukup banyak
diajukan. Merujuk pada buku Professional Cooking oleh Wyne Gisslen, disebutkan
bahwa ijazah tidak akan membuat Kawan semua menjadi seorang Chef dan Kawan
semua baru bisa disebuk sebagai juru masak setelah memasak sebanyak ribuan
kali.
Apakah jika kita lulus dari
sebuah sekolah atau perguaruan tinggi, otomatis menjadi seorang pemimpin di
sebuah perusahaan?
Jawabannya tentu saja tidak,
kecuali jika perusahaan itu miliknya sendiri atau kelurganya, dan dia diangkat
menjadi pemimpin di perusahaan itu.
Seperti telah disebutkan, perlu
kerja keras dan semangat yang kuat jika ingin menjadi seorang Chef. Chef itu
sama dengan pemimpin.
Dan, Chef yang kita bicarakan di
sini adalah seorang kepala atau pimpinan sebuah dapur. Jadi, Chef adalah sebuah
profesi, sama dengan profesi-profesi yang lain, misalnya dosen, guru, dokter,
pilot dan lain sebagainya.
Untuk menjadi seorang Chef, ada banyak
jalur yang bisa ditempuh.
Pada jenjang sekolah tinggi,
paling tidak, bisa melalui SMK jurusan tata boga atau jurusan perhotelan. Untuk
yang lebih tinggi lagi, bisa bergabung dengan akademi-akademi perhotelan atau
Sekolah Tinggi Pariwisata.
Tentunya lulusannya tak serta
merta mendapatkan gelar Chef, kecuali setelah lulus langsung membuka usaha
restoran dan menjadi Chef-nya.
Untuk menjadi seoran Chef, butuh
pengalaman dan jam terbang yang tinggi, karena kalau sudah menjadi Chef maka
bukan hanya kemampuan memasak yang dibutuhkan, tetapi sudah menjadi luas, yaitu
kemampuan berorganisasi.
Pada dasarnya persyaratan seorang
Chef akan sama dengan persyaratan seorang pemimpin. Chef adalah profesi yang
membutuhkan proses yang panjang untuk pencapaiannya, bahkan bisa mencapai
puluhan tahun (ada juga yang bisa mencapainya dalam bilangan tahun).
Chef juga banyak tingkatannya, mulai dari Demmie
Chef hingga Executive Chef.
Apakah yang tidak pernah
bersekolah di bidang perhotelan bisa menjadi seorang Chef?
Bisa!
Syaratnya
adalah kemauan yang keras untuk mencapai jabatan puncak di sebuah dapur.
Pada saat ini, di Indonesia telah
ada beberapa orang Indonesia yang dipercaya untuk memegang kendali di
dapur-dapur hotel berbintang, baik bintang 4 maupun 5.
Hal ini tentu sangat
menggembirakan, walaupun di luar negeri sebenarnya sudah banyak juga
orang-orang Indonsia yang mempunya jabatan sebagai Chef maupun Executive Chef.
Struktur organisasi di dapur
Tergantung dari besar kecilnya
sebuah dapur, untuk beberapa hotel bintang 5, tingkatan Chef terdiri dari
beberapa lapis. Misalnya Untuk resto yang lebih kecil biasanya lebih sederhana,
misalkan sebuah restoran dengan kapasaitas 30-60 tempat duduk.
Sosok Chef ideal
Chef yang ideal adalah Chef yang
mempunyai jiwa entrepreneur (agar bisa memajukan usahanya), mempunyai jiwa seni
(sehingga bisa memberikan sentuhan-sentuhan yang artistik pada makanan),
mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, berpikiran di luar kotak (out of the
box), selalu mempunya ide-ide baru yang segar, selalu belajar dan tidak pernah
berhenti dalam usahanya.
Perkembangannya di dalam negeri
sudah sangat menggembirakan dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun yang lalu.
Demi kemajuan mereka, tentunya
harus banyak diberi pelatihan, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan
kelemahan yang cukup mendasar bagi orang Indonesia, karena mau tidak mau, suka
tidak suka paling tidak seorang Chef harus bisa berkomunikasi dengan bahasa
internasional ini.
Oke, begitulah barrangkali ulasan
mengenai bagaimana menjadi seorang chef sampai kawan – kawan semua meraih
sukses dan bisa dikatakan sebagai master chef.
0 Response to "Peluang Menjadi Master Chef dan Cara Memulai Bisnisnya"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak sesuai isi dari artikel yang telah anda baca di blog ini.